BUNGA SOKA
A. Pendahuluan
Soka
(Ixora Sp.) merupakan tanaman hias yang cukup populer di kalangan hobiis
tanaman hias. Selain unik, bentuk dan jenisnya pun beragam. Ada yang asli berasal dari dalam negeri yaitu
Soka Jawa (Ixora javanica), ada pula yang berasal dari luar negeri, dan kini
hadir soka baru yang disebut soka hibrida. Selain macamnya beragam, tanaman
hias ini mempunyai multifungsi. Artinya tidak hanya untuk tanaman indoor saja
nemun juga bisa untuk tanaman outdoor terutama untuk pembatas pagar, maupun
untuk mengisi sudut-sudut rumah. Dengan multifungsi serta didukung penanganan
yang relatif mudah membuatnya dapat disejajarkan dengan tanaman hias lain
seperti mawar, atherium, krisan dan lainnya. Bahkan dengan perawatan yang
teratur, tanaman ini bisa bertahan sampai beberapa tahun.
Di
kalangan masyarakat, tanaman soka sering dijadikan sebagai tanaman hias. Para penghobi tanaman hias sering menempatkannya di
taman-taman sebagai tanaman outdoor karena memang hakekatnya soka hidup
di tempat terbuka, walaupun bisa juga difungsikan sebagai tanaman hias dalam
ruangan (indoor). Selain itu, rumpun bunga soka sering digunakan oleh
sebagian masyarakat untuk bunga tabur. Sebagai bunga tabur, bunga soka sering
dicampur dengan bunga mawar, bunga melati, bunga kenanga, bunga kanthil, dsb.
Bunga tabur merupakan bunga yang dipakai oleh sebagian masyarakat untuk
ditaburkan di tempat-tempat tertentu, misalnya di makam atau untuk kegiatan
ritual tertentu. Ternyata kebutuhan bunga soka untuk kegiatan-kegiatan tersebut
relatif tinggi. Sementara itu pasokannya tidak seimbang. Hal itu disebabkan
para pengepul bunga soka harus berkeliling ke berbagai desa untuk mencari bunga
tersebut dari rumah ke rumah. Belum banyak orang yang mengebunkan bunga ini
secara khusus sebagai tanaman holtikultura.
Atas
dasar diatas itulah penulis disini akan mengungkap peri kehidupan dari bunga
soka (ixora sp) ini. Tentu dari
beberapa sumber atas dasar bahasan yang sama dan lebih rinci. Adapun tujuan
dari penyususnan Peri kehidupan dari salah satu spesies Magnoliopsida ksususnya
adlah bunga soka ini adalah sebagai berikut:
- Untuk
mengetahui dan mengidentifikasi dari mulai tumbuh sampai menjadi tanaman
dewasa dengan ciri sfesifikasi tanamannya, terutama salah satu spesies
yang termasuk kedalam kelas Magnoliopsida.
- Sebagai
bahan pembelajaran Mata Kuliah Taksonomi Phanerogami, khususnya mengenai
Tanaman Kelas Magnoliopsida beserta berbagai spesiesnya.
- Sebagai
Tugas Pengganti Ujian Tengah Smester.
B. Pembahasan
Soka
lokal (lihat gambar) yang asli Jawa tingginya bisa mencapai lebih dari 4m.
Lingkar pangkal batang bisa mencapai 40cm. Batang tumbuhan dikotil ini berwarna
gelap yang kadang-kadang disertai bercak-bercak oleh lumut kerak yang banyak
menempel pada batang, cabang, dan ranting-rantingnya dengan akar tunggang.
Kayunya relatif keras. Bentuk daun lonjong dengan ukuran panjang maksimum 24,2cm
dan lebar daun bagian tengah 9,6cm. Warna bunga merah dengan susunan
menggerombol. Sedang untuk soka hibrida dalam segala hal, ukurannya lebih
kecil. Kelebihan dari soka hibrida warna bunganya lebih variatif dan mudah
ditanam. Warna bunga soka hibrida ada yang berwarna merah, jingga, merah
muda, kuning, dsb.
Dalam
uraiannya, http://free.vlsm.org menjelaskan bahwa soka ini di samping memiliki
bunga yang indah, juga berkhasiat sebagai obat luka baru dengan cara menumbuk
halus batang dan akarnya yang kemudian dioleskan ke bagian yang terluka. Sedang
kandungan kimia dari soka ini adalah saponim dan flavonoida.
1. Asal Muasal Bunga Soka
Menurut
beberapa sumber, tanaman soka berasal dari daerah Asia Tropis. Bahkan
disinyalir ada yang menyebutkan berasal dari negara Indonesia . Namun sejauh ini belum
teruji kebenarannya, yang pasti dengan ditemukannya jenis bunga soka kuno yaitu
Ixora javanica di pulau Jawa telah cukup menjadikannya alasan mengapa tanaman
tersebut berasal dari negara kita. Dugaan kuat mengenai asal usul tanaman ini
lebih cenderung kepada negara India
dan China ,
dimana di dua negera tersebut memiliki beragam jenis tanaman Soka. Penyebaran
tanaman Soka ke seluruh wilayah negara bisa jadi tidak terlepas dari peran para
pendeta beragama Hindu yang membawanya kemana dia pergi. Termasuk salah satunya
ke negara kita. Perlu diketahui pula bahwa ini ada hubungannya dengan
kepercayaan umat Hindu terhadap bunga Soka dimana bunga ini merupakan simbol
hidup bersuka hati, sehingga sering digunakan sesaji untuk persembahan dewa
Siwa dan Wisnu.
Bunga
soka awalnya hanya sebagai tanaman liar type perdu. Dengan penampilan bunganya
yang memancar seperti kembang api dan hidup di hutan-hutan liar, tidaklah
mengherankan bila orang-orang Eropa menjulukinya dengan flame of the wood atau
api dari hutan. Mungkin karena penampilannya yang menarik tersebut mengundang
orang untuk membawanya ke rumah dan mmeliharanya sebagai tanaman hias. Dengan
semakin berkembangnya pengetahuan, jenis soka hibrida saat ini telah
bermunculan dengan menghadirkan warna-warna bunga yang lebih beragam dan
meriah.
2.
Morfologis dan Jenis
Tanaman
soka merupakan tanaman yang menghendaki penyinaran matahari penuh teruatama
untuk merangsang pembungaan. Meskipun jenisnya cukup beragam, secara umum
bentuk morfologis tanaman terutama bagian bunganya tidak berbeda jauh yaitu
tersusun atas beberapa bunga kecil yang masing-masing memiliki empat petal
mahkota dalam satu tangkai mirip payung terbuka. Bunga soka yang masih kuncup
mirip jarum sehingga akan terkesan gundukan jarum berwarna merah disaat belum
mekar. Warna kelopak bunga ada yang merah, merah muda, ungu , putih dan kuning.
Namun di Indonesia jumlah soka berwarna merah lebih banyak dibandingkan
lainnya. Berbeda dengan bentuk bunganya, penampilan batang dan daun bunga soka
bisa bermacam-macam. Ada
yang lebar, ada yang sempit, ada juga yang medium tergantung asalnya. Soka Jawa
lebih condong berdaun lebar dengan tandan bunga ramping dan kuntum bunganya
berwarna merah.
Jenis-jenis
soka terbagi dalam dua macam yaitu soka biasa dan soka hibrida. Yang tergolong
soka biasa diantaranya : Ixora Coccinea, I. Lutea, I. Fulgen, I chinensis, I.
Granifolia, I. Amboinica. Sedangkan soka hibrida antara lain :I. Mocrothyrsa,
I. American, I. Pitsanuloke dan Soka bangkok.
Dengan
beragam jenis yang ada, maka tidaklah salah bila kita ingin menata pekarangan
lebih asri dengan bunga soka.
3. Klasifikasi
Soka
Ixora coccinea L. Nama umum
Ixora coccinea L. Nama umum
|
Soka
|
Inggris:
|
Burning Love, Jungle
flame
|
Pilipina:
|
Santan
|
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Rubiales
Famili : Rubiaceae (suku kopi-kopian)
Genus : Ixora
Spesies : Ixora coccinea L.
Nama urnum/dagang :
Soka
Nama daerah :
Sumatera : Kembang santen merah (Melayu)
Jawa : Soka beureum (Sunda) Soka (Jawa)
Maluku : Saya mami (Temate)
Deskripsi :
Habitus :
Perdu, tinggi 1-4 m.
Batang :
Tegak, berkayu, bulat, percabangan
simpodial, putih kotor.
Daun :
Tunggal, seling berhadapan, lonjong,
pangkal meruncing, tepi rata,
ujung
runcing, pertulangan menyirip, panjang 3-7 cm, lebar 3-5 cm,
hijau.
Bunga :
Majemuk, berkelamin dua, kelopak bentuk
corong, benang sari empat,
panjang 0,5 cm, kepala sari melekat pada
mahkota, merah.
Buah :
Buni, lonjong, merah.
Biji :
Pipih, lonjong, putih.
Akar : Tunggang, coklat.
Khasiat
:
Kulit
batang dan akar Ixora coccinea berkhasiat sebagai obat luka baru Untuk obat
luka baru dipakai ± 5 gram kulit batang atau akar kering Ixora coccinea, dicuci
dan ditumbuk sampai lumat, ditambah 1/4 gelas air matang kemudian diperas dan
disaring. Hasil saringan dioleskan pada luka.
Kandungan
kimia :
Kulit
batang dan daun Ixora coccinea mengandung saponin, flavonoida dan tanin.
4. Budidaya Bunga Soka
Bunga
soka banyak sekali jenisnya, ada yang merah cerah dan warna coklat
kemerah-merahan. Bunga soka termasuk bunga berbatang kayu yang keras sehingga
dengan mudah kita dapat membudidayakannya.
Dengan cara
mencangkok, ambilah batang yang tua, hindari
pencangkokan pada batang yang utama yang menjadi center pandangan mata, agar
taman kita tetap terlihat apik.
Kupas kulit badang soka sepanjang 1 cm, bersihkan sampai ketemu kayu/lendir kayu yang agak sedikit lengket, biarkan selama 1 hari atau bisa langsung (Bila ada semprot obat perangsang akar).
Kupas kulit badang soka sepanjang 1 cm, bersihkan sampai ketemu kayu/lendir kayu yang agak sedikit lengket, biarkan selama 1 hari atau bisa langsung (Bila ada semprot obat perangsang akar).
Selanjutnya
siapkan plastik atau sabut kelapa untuk membungkus batang yang akan dicangkok
dengan tanah secukupnya, kemudian bungkus dengan plastik atau sabut kelapa yang
apik & Rapih.
Dengan cara stek,
potong batang soka yang agak tua terus tanjabkan/tanamkan pada tanah yang
gembur/subur, siran dengan air secukupnya, dalam waktu 3 - 4 minggu.
InsyaAllah
akan tumbuh akar baru dan tunas baru. Cara lain yang mudah yaitu dengan
merendam potongan batang soka yang akan di stek kedalam botok air sedalam 5 - 7
cm.
Di
kalangan masyarakat, tanaman soka sering dijadikan sebagai tanaman hias. Para penghobi tanaman hias sering menempatkannya di
taman-taman sebagai tanaman outdoor karena memang hakekatnya soka hidup
di tempat terbuka, walaupun bisa juga difungsikan sebagai tanaman hias dalam
ruangan (indoor). Selain itu, rumpun bunga soka sering digunakan oleh
sebagian masyarakat untuk bunga tabur. Sebagai bunga tabur, bunga soka sering
dicampur dengan bunga mawar, bunga melati, bunga kenanga, bunga kanthil, dsb.
Bunga tabur merupakan bunga yang dipakai oleh sebagian masyarakat untuk
ditaburkan di tempat-tempat tertentu, misalnya di makam atau untuk kegiatan
ritual tertentu. Ternyata kebutuhan bunga soka untuk kegiatan-kegiatan tersebut
relatif tinggi. Sementara itu pasokannya tidak seimbang. Hal itu disebabkan
para pengepul bunga soka harus berkeliling ke berbagai desa untuk mencari bunga
tersebut dari rumah ke rumah. Belum banyak orang yang mengebunkan bunga ini
secara khusus sebagai tanaman holtikultura. Itulah sebabnya bunga soka dapat
dibudidayakan seperti berkebun bunga soka.
C.
Kesimpulan
Dari
sedikit uraian mengenai peri kehidupan bunga soka ini maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
- Bunga soka (Ixora sp) merupakan salah satu spesies dari kelas
Magnoliopsida dan merupakan ordo rubiales.
- Bunga soka merupakan tanaman hias
yang popular, sehingga banyak yang membudidayakannya.
- Adapun Deskripsi singkat dari Bunga
Soka diantaranya adalah :
Habitus : Perdu, tinggi
1-4 m.
Batang : Tegak, berkayu,
bulat, percabangan simpodial, putih kotor.
Daun : Tunggal, seling berhadapan, lonjong, pangkal
meruncing, tepi rata,
ujung
runcing, pertulangan menyirip, panjang 3-7 cm, lebar 3-5 cm,
hijau.
Bunga : Majemuk,
berkelamin dua, kelopak bentuk corong, benang sari empat,
panjang 0,5 cm, kepala sari melekat pada
mahkota, merah.
Buah : Buni, lonjong,
merah.
Biji : Pipih, lonjong, putih.
Akar :
Tunggang, coklat.
mantab infonya. thanks.
BalasHapusU Welcome.
BalasHapusdaftar pustaka atau sitasi nya mana ?
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusUsahakan cantumkan sumber, klo kayak gini kesannya itu anda copy paste dari situs lain..
BalasHapus